Mengajar bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi bersabar dalam mengajar itu sangat penting. Berawal dari coba-coba, aku merasakan kenikmatan dalam menjalani keseharianku sebagai seorang pembimbing. Aku tidak membayangkan kalau dunia pendidikan sangatlah enjoy dan dapat dinikmati...
Belajar dari kesempatan, yang jarang didapatkan.. Sekarang aku mengajar di bimbingan Aritmatika ( Sempoa ) Awalnya aku merasa kesulitan dengan materi yang aku dapatkan dari pelatihan tersebut. Tetapi setelah aku apresiasikan kepada murid-murid ku ternyata aku mendapatkan kemudahan. Aku bertemu dengan beberapa karakter dalam mengajar :
* Ada yang masih duduk di kelas taman kanak-kanak tetapi dia mampu menyelesaikan tingkatan Aritmatika dengan mudah hingga sekarang dia masuk pada tingkatan 4, dimana tingkatan tersebut belajar tentang perkalian dan pembagian dua digit. Menakjubkan, menggembirakan bahkan tidak terbayangkan sama sekali. Semangat yang begitu antusias disaat usia yang seharusnya hanya bermain dan bermain. Tetapi dia manfaatkan waktu dengan belajar berhitung cepat menggunakan mental sempoa. Ini artinya setiap anak-anak jika dimulai dengan pendidikan dimana kita mengenalkan sesuatu yang baik ke mereka, maka mereka akan mengikuti dengan sendirinya.
* Adapula yang dia sudah duduk di bangku SD tetapi daya tangkap dan semangat belajarnya masih kurang. Ini adalah pertanyaan buat diri saya? Apakah mereka memang tidak bisa atau mereka kurang perhatian dari orang tua? Kadang kita berpikir kalau anak yang mempunyai daya tangkap yang kurang itu penyebab dari gen, tetapi saya berpikir segala sesuatu bisa di asah dan dapat menjadi baik jika kita mau membimbing mereka. Orang Tua kadang menyalahkan anak, mengapa nilai mereka minimal sekali? Sampai berbagai macam bimbingan mereka lakukan agar anak-anak mereka bisa mendapatkan nilai terbaik. Meskipun banyak bimbingan yang diikuti tetapi kalau dari orang tua sendiri tidak memperhatikan, menurut saya sama saja.
" Kebahagiaan dan kesuksesan seorang anak didasarkan pada orang tua ".
Selasa, 23 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar